
Seorang diplomat senior Rusia menyebut gencatan senjata sebagai prioritas tinggi untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina yang bangkit kembali. Rusia juga menyerukan dimulainya kembali dialog perdamaian antara Israel dan Palestina. Ekonomi Rusia
Seperti dilansir kantor berita Rusia TASS News Agency, pada Senin (17/5/2021), Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Vershinin, bersidang pada pertemuan luar biasa Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang digelar online untuk membahas solusi untuk konflik Israel-Palestina. Berita politik dan ekonomi Rusia
“Tugas prioritas utama saat ini adalah gencatan senjata dan mengakhiri permusuhan. Kami meminta para pihak untuk menghormati aturan hukum humaniter internasional, untuk menghindari dampak terhadap penduduk sipil dan infrastruktur yang digunakan oleh jurnalis dan media. “kata Vershinin.
Read More: Shooting in Russia! 8 Students and 1 Teacher Killed
Vershinin menekankan bahwa Rusia mengutuk keras penggunaan kekerasan terhadap warga sipil, baik di Israel maupun di Palestina. Konfrontasi bersenjata yang menewaskan dan melukai puluhan orang, termasuk perempuan dan anak-anak, harus segera dihentikan, katanya.
Dalam pernyataannya, Vershinin juga menyampaikan “belasungkawa yang tulus kepada keluarga korban tewas dan terluka” di kedua sisi. Dia juga menekankan bahwa Rusia sangat prihatin dengan “situasi yang memburuk dengan cepat di zona konflik”. Politik Rusia
Vershinin menambahkan, Rusia juga menyerukan upaya untuk menciptakan kondisi untuk meluncurkan kembali dialog perdamaian antara Israel dan Palestina.
“Tidak perlu membuang waktu menciptakan kondisi untuk meluncurkan kembali dialog perdamaian Israel-Palestina berdasarkan resolusi Dewan Keamanan dan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa saat ini, prinsip dua negara, Palestina dan Israel, berdampingan dalam damai. dan keamanan, “katanya.
Menurut Vershinin, eskalasi konflik belakangan ini dipicu oleh kombinasi beberapa faktor, salah satunya adalah minimnya negosiasi langsung antara Israel dan Palestina.
“Negosiasi ini dilakukan untuk membantu Palestina dan Israel menemukan solusi untuk semua masalah mendasar dari status akhir,” katanya.
Dia juga menegaskan bahwa undangan Rusia untuk mengadakan pertemuan antara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Moskow masih berlaku. Politik Indonesia