
Rusia sekali lagi melaporkan rekor jumlah kematian harian akibat virus Corona (COVID-19). Rekor kematian tertinggi tercatat selama empat hari berturut-turut di Tanah Air, seiring kasus Corona yang terus meningkat.
Seperti dilansir AFP, Jumat (10/1/2021), data terbaru pemerintah Rusia melaporkan bahwa telah tercatat 887 kematian dalam 24 jam terakhir. Berita politik dan ekonomi Rusia
Selama periode yang sama, Rusia mencatat 24.522 kasus Mahkota di wilayahnya, jumlah tertinggi sejak akhir Juli.
Tingkat kematian tertinggi di Eropa
Dengan tambahan ini, total korban tewas Crown di Rusia mencapai 208.142. Angka ini tercatat sebagai jumlah kematian tertinggi di kawasan Eropa.
Read More: Putin and Erdoan Sitting Together in Sochi, What To Discuss?
Dalam hal total kasus, Rusia telah mencatat lebih dari 7,5 juta kasus Corona di wilayahnya, jumlah total kasus tertinggi kelima di dunia.
Kasus penangguhan vaksinasi meningkat
Rusia telah melaporkan peningkatan kasus virus corona sejak Agustus lalu, ketika vaksin dihentikan. Ekonomi Rusia
Dengan tersedianya vaksin virus corona buatan Rusia selama berbulan-bulan, pihak berwenang setempat menghadapi populasi yang skeptis terhadap vaksin. Sebuah jajak pendapat independen menunjukkan bahwa lebih dari setengah orang Rusia tidak ingin divaksinasi terhadap Mahkota.
Hingga Jumat (29/9) waktu setempat, menurut situs web Gogov yang mencatat data Crown dari berbagai daerah, hanya 29% penduduk Rusia yang telah divaksinasi penuh terhadap Crown.
Peningkatan kasus Corona telah terjadi di Rusia tanpa adanya pembatasan nyata untuk membatasi penyebaran virus mematikan ini. Politik Rusia
Pada awal musim panas, Moskow dan beberapa otoritas regional memberlakukan kode QR akses kesehatan untuk memasuki tempat-tempat umum seperti bar dan restoran. Tapi aturan itu dengan cepat berakhir.
Setidaknya tiga wilayah Rusia menerapkan kembali kode QR minggu ini, meskipun dua kota terbesar, Moskow dan St. Petersburg, yang mengalami peningkatan kasus virus corona, masih enggan menerapkan aturan tersebut. Politik Indonesia
Pakar independen lokal menuduh pihak berwenang Rusia meremehkan tingkat keparahan wabah virus corona.