Russia condemns Israeli police action, asks violence in Al-Aqsa to be stopped

Rusia mengutuk serangan terhadap warga sipil dalam bentrokan antara polisi Israel dan Palestina di masjid Al-Aqsa di Yarusalem. Rusia mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri dari meningkatnya kekerasan.

“Perkembangan insiden ini dipandang dengan keprihatinan yang mendalam di Moskow. Kami mengutuk keras serangan terhadap warga sipil,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.

Dia meminta kedua belah pihak menahan diri. Ini mencegah terjadinya eskalasi kekerasan. Ekonomi Rusia

“Kami meminta semua pihak untuk menahan diri dari tindakan apa pun yang menyiratkan peningkatan kekerasan,” tambahnya.

Read More: Putin Calls Sputnik Vaccines As Reliable As AK-47 Rifles

Lebih dari 200 orang terluka ketika pasukan anti huru hara Israel bentrok dengan warga Palestina di masjid Al-Aqsa pada Jumat malam, mengakhiri kekerasan selama seminggu di Kota Suci dan Tepi Barat.

Bentrokan itu terjadi pada saat ketegangan meningkat karena pembatasan akses Israel ke beberapa bagian Kota Tua selama Ramadan. Selain ancaman penggusuran yang diderita empat keluarga Palestina di Yerusalem Timur memberi jalan bagi pemukim Yahudi. Berita politik dan ekonomi Rusia

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan menegaskan kembali posisi Moskow bahwa “perampasan tanah dan properti yang terletak di dalamnya, serta penciptaan permukiman oleh Israel di wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur, tidak memiliki kekuatan hukum. . ” ,.

Rusia mengatakan aneksasi adalah pelanggaran hukum. Rusia juga menilai tindakan ini juga menjadi penghambat kesepakatan antara Israel dan Palestina. Politik Rusia

“Tindakan tersebut merupakan pelanggaran hukum internasional dan mencegah penyelesaian damai berdasarkan pembentukan dua negara: Palestina dan Israel.” Politik Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *