
Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia menuduh tokoh oposisi Alexei Navalny bekerja sama dengan Central Intelligence Service (AS) atau CIA Amerika Serikat. Dakwaan itu muncul setelah Navalny menuduh Presiden Vladimir Putin berada di balik dugaan keracunan zat saraf Novichok.
Navalny, 44, masih dalam pemulihan di Jerman setelah mengalami koma dan dirawat di rumah sakit Charite di Berlin, di mana dia didiagnosis keracunan oleh agen saraf Novichok. Dalam wawancara baru-baru ini dengan media Jerman Der Spiegel, Navalny menuduh Putin berada di balik kejahatan terhadapnya. Politik Rusia
Read More: Alexei Navalny Yang Diracuni Pulih Lebih Cepat
Seperti dilansir Reuters, Jumat (2/10/2020), juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menilai tuduhan Navalny tidak dapat diterima, tidak berdasar, dan penghinaan. Peskov, pada bagiannya, menuduh Navalny bekerja dengan CIA.
“Bukan pasien yang bekerja dengan intelijen Barat, tetapi intelijen Barat yang bekerja dengan mereka. Akan lebih akurat. Ada informasi seperti itu, ”ujarnya.
“Saya juga dapat mengatakan dengan pasti: para ahli dari Badan Intelijen Pusat AS saat ini bekerja dengannya,” kata Peskov. Berita politik dan ekonomi Rusia
Klaim Peskov adalah otoritas Rusia pertama yang secara langsung menuduh kritik Putin bekerja dengan badan intelijen asing.
Dalam tanggapannya, Navalny menekankan bahwa dia akan menuntut Peskov dan menantangnya untuk memberikan bukti yang mendukung tuduhan tersebut. Ekonomi Rusia
“Pertama, saya menggugat Peskov,” kata Navalny. “Dan, kedua, saya meminta bukti dan fakta untuk dipublikasikan, yang menunjukkan ‘Saya bekerja dengan pakar CIA’. Tayangkan di televisi prime time. Anda mendapat izin saya,” katanya.
Secara terpisah, ajudan Navalny, Lyubov Sobol, menyebut tuduhan itu “tidak masuk akal”. Politik Indonesia