Pemilih Rusia, Jadikan Putin Presiden hingga 2036

Sebagian besar pemilih Rusia menyetujui amandemen konstitusi dalam pemungutan suara nasional. Berdasarkan hasil parsial, upaya Presiden Vladimir Putin akan dilakukan untuk memperpanjang pemerintah hingga 2036. Politik Rusia

Dilaporkan oleh AFP, Kamis (7/2/2020), 60% suara dihitung setelah 6 hari pemungutan suara. Akibatnya, 76,9% pemilih mendukung amandemen konstitusi.

Read More: Pada Tahun 2023 Kedepan Rusia Dikabarkan Akan Mengajak Turis ke Angkasa Luar

Ada sedikit keraguan bahwa pemilih mendukung perubahan. Mereka juga mengkritik amandemen tersebut sebagai langkah politik Putin untuk memungkinkannya hidup di Kremlin seumur hidup.

Kepala kritik Kremlin, Lexie Navalny, mengutuk hasil pemilu sebagai “kebohongan besar” dan tidak mencerminkan pendapat publik yang sebenarnya. Ekonomi Rusia

Parlemen Rusia mengeluarkan amandemen konstitusi pekan lalu. Namun Putin mengatakan persetujuan pemilih sangat penting untuk memberikan legitimasi.

Reformasi termasuk langkah-langkah konservatif dan populis. Sebagai salah satunya, larangan menikah gay. Tetapi yang paling penting bagi Putin adalah mengatur masa jabatan presiden. Di mana dia bisa menjabat sebagai presiden dua kali lebih lama dalam enam tahun. Berita politik dan ekonomi Rusia

Kremlin mendorong warga untuk memilih dan memperpanjang pemungutan suara hingga satu minggu. Di mana hari terakhir pemilihan dinyatakan sebagai hari libur nasional dan ada hadiah, seperti apartemen, mobil dan uang, yang ditawarkan kepada pemilih.

Awalnya, referendum dijadwalkan 24 April. Tapi itu tertunda karena pandemi virus Corona. Politik Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *