3 Astronot Dari AS-Rusia Telah Kembali ke Bumi Setelah 196 Hari di Luar Angkasa

Seorang astronot Amerika (AS) dan dua kosmonot Rusia berhasil kembali dengan selamat ke Bumi setelah menyelesaikan misi 196 hari di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Pesawat luar angkasa yang membawa ketiganya mendarat di stepa Kazakhstan pada Kamis (22/10) waktu setempat.

Seperti dilansir AFP, Kamis (22/10/2020), seorang astronot NASA bernama Chris Cassidy dan dua kosmonot Roscosmos bernama Anatoly Ivanishin dan Ivan Vagner mendarat di lokasi 150 kilometer tenggara kota Zhezkazgan, Kazakhstan pada 02 : 54 GMT. Politik Rusia

Pendaratan ketiga awak antariksa itu ditransmisikan oleh Roscomsos, badan antariksa Rusia. Rekaman tersebut menunjukkan Cassidy duduk di kursinya memberi hormat kepada tim lapangan dengan sikunya dan melambai kepada kru lainnya saat mereka keluar dari pesawat ruang angkasa Soyuz MS-16. Ekonomi Rusia

Setelah mendarat di Bumi, ketiganya dibawa ke tenda medis untuk diperiksa kondisinya sebelum menuju ke Moskow, Rusia dan Houston, AS. “Bagaimana situasinya?” Cassidy bertanya dalam bahasa Rusia, tersenyum.

REad More: Untungnya perangkat Luar Angkasa milih china dan rusia tidak terjadi tabrakan

Ketiga astronot dan kosmonot tersebut memulai misi ke ISS pada April lalu, saat dunia dilanda pandemi virus Corona (COVID-19). Saat tiba di Bumi, ketiganya tidak akan memberikan konferensi pers dan tidak akan diterima oleh rekan kerja, yang merupakan tradisi sebelum pandemi dimulai. Berita politik dan ekonomi Rusia

Cassidy, Ivanishin dan Vagner mendarat di Bumi dalam perjalanan kurang dari 3,5 jam setelah ISS dipisahkan. Minggu lalu, tiga awak lainnya tiba di ISS dari Baikonur hanya dalam waktu 3 jam 3 menit setelah menggunakan ‘jalan tol’.

Awak tiga orang, yang terdiri dari astronot NASA Kate Rubins dan dua kosmonot Roscosmos, Sergey Ryzhikov dan Sergey Kud-Sverchkov, pertama kali mencoba pendekatan tiga jam dua orbit ke ISS. Sebelumnya, awak kapal membutuhkan waktu dua kali lebih lama untuk mencapai ISS.

Ketiganya menggantikan Cassidy, Ivanishin dan Vagner dalam misi ke ISS, contoh kerjasama langka antara Amerika Serikat dan Rusia. Politik Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *